Uji
autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2016:108). Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi. Alat ukur yang digunakan untuk mendeteksi
adanya autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW), dengan kriteria hasil: (1) bila nilai DW antara
du dan (4-du) berarti tidak terjadi autokorelasi, (2) bila DW < dl berarti
terjadi autokorelasi positif, (3) bila DW > (4-dl) berarti terjadi
autokorelasi negatif, (4) bila DW antara (4-du) dan (4-dl) berarti hasil tidak
dapat disimpulkan.
Sumber Gambar : Google Images (Uji Autokorelasi D-W)
Nah Langkah - Langkah Melakukan Uji Autokorelasi adalah sebagai berikut :
- Dari Menu Utama SPSS, pilih menu "Analyze"
- Pilih Sub Menu "Regression:
- Pilih "Linear"
- Pengisian :
- "Dependent" atau Variabel tergantung (diisi sesuai variabel penelitianmu)
- "Independent" atau Variabel Bebas
- "Case Label" atau keterangan pada kasus . apabila tidak ada, tidak harus diisi
- "Method" atau cara memasukkan / seleksi variabel --- pilih "Enter"
- Pilih kolom "Statistic", pilih / klik "D-W"
- Klik " Continue" untuk meneruskan.
- Klik "OK" untuk menlanjutkan prosedur analisis
- SPSS melakukan pengolahan dan hasil dapat dilihat dalam Output SPSS.
Sangat mudahkan dan tidak perlu untuk menggunakan jasa orang lain !
Referensi :
Ghozali,
Imam. 2016. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Dipenogoro.
Sumber Pribadi Penulis serta Modul - Modul Penelitian.